Arsip untuk Januari 20th, 2010

20
Jan
10

Informasi Awal Desa Canden

INFORMASI AWAL

Berikut gambaran umum Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

  1. 1. DATA STATIS
    1. Lokasi Desa

Desa Canden termasuk dalam wilayah Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali yang mempunyai luas wilayah 325,7830 Ha. Secara geografis desa ini mempunyai batas-batas sebagai berikut :

–         Sebelah Utara     : Desa Tempursari

–         Sebelah Selatan   : Desa Denggungan

–         Sebelah Barat      : Desa Jatisari

–         Sebelah Timur     : Desa Ngargorejo

b.  Kelembagaan desa atau kelurahan

–         Desa                                           :   1 Buah

–         Lingkungan/dusun                        :   4 Buah

–         Rukun Warga                              :   6 Buah

–         Rukun Tetangga              : 37 Buah

–         Badan Perwakilan Desa (BPD)    :   1 Buah

c.  Topografi Desa

Desa Canden mempunyai topografi daerah berbukit yang ditandai dengan adanya jalan yang naik dan turun.

d.  Prasarana pemerintahan desa/kelurahan

–         Balai desa/kelurahan        : 1 Buah

–         Kantor desa/kelurahan     : 1 Buah

–         Tanah kas desa   :

  • Tanah sawah             : 191, 1354 ha
  • Tanah kering : 134, 6476 ha

e.  Pemerintah desa/kelurahan

–         Status kepemilikan           : Milik pemerintah

–         Kondisi bangunan            : Sedang

–         Jumlah pegawai   : 11 Pegawai dan 1 Penjaga

  1. Sarana jalan dan jembatan

–         Jalan Provinsi                      : 3,5 Km

–         Jalan Kab/Kota                   : 1,5 Km

–         Kelas jalan II                       : 2    Km

–         Kelas jalan III                    : 2    Km

–         Kelas jalan IV                    : 7    Km

–         Kondisi jembatan baik       : 4 buah

–         Kondisi jembatan sedang   : 1 buah

–         Kondisi jembatan rusak     : 1 Buah

g.  Jumlah perusahaan/usaha

–         Industri kecil                        : 2     Buah

–         Industri tenaga kerja            : 109 Orang

h.  Sarana sosial budaya

1)      Pendidikan :

–     Taman Kanak-kanak (TK)       :   3 Buah

–     Jumlah murid                            : 80 Orang

–     Jumlah guru                              :   8 Orang

–     Prasarana fisik              :   3 Lokal

2)      Pendidikan sekolah dasar negeri :

–     Jumlah sekolah                         :   3 Buah

–     Jumlah Murid                            : 329 Orang

–     Jumlah guru                              :   28 orang

–     Prasarana fisik              :   18 Lokal

3)      Pendidikan Madrasah       :     1 Buah

–     Jumlah siswa                 : 130 orang

–     Jumlah guru                  :     7 orang

–     Prasarana Fisik             :     6 lokal

–     Perpustakaan                :   ada

4)      Tempat ibadah     :

–     Masjid              : 10 Buah

–     Musholla/Surau             : 17 Buah

5)      Banyaknya rumah penduduk :

–     Rumah terbuat dari batu/gedung permanen : 691 Buah

–     Rumah terbuat dari kayu/sebagian batu/semi permanen : 121 Buah

–     Rumah terbuat dari kayu/papan : 562 Buah

–     Rumah terbuat dari bambu/lainnya : – Buah

–     Rumah panggung : – Buah

–     Rumah menurut tipenya :

  • Tipe A     : 691 Buah
  • Tipe B      : 121 Buah
  • Tipe C     : 562 Buah
  1. Orbitrasi (jarak desa Canden ke pusat administrasi)

Jarak Desa Canden kepusat administrasi yaitu sebagai berikut :

–         Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : + 7 km

–         Jarak dari pusat desa kabupaten              : + 17 km

–         Jarak ibu kota propinsi                                        : + 100 km

–         Jarak dari ibu kota negara                                    : + 500 km

  1. 2. DATA DINAMIS
    1. Pemerintah Desa

–         Jumlah pegawai kantor desa/kelurahan Pegawai golongan IV : 9 pegawai

–         Sarana kerja kantor desa/kelurahan

–          Radio/tape                    : 1   Buah

–          Meja kerja                    : 11 Buah

–          Kursi kerja                   : 11 Buah

–          Meja kursi tamu            : 1   Set

–          Lemari              : 1 Buah

–          Ruang rapat                  : 1 Buah

–     Ruang data                   : 1 Buah

–          Kendaraan dinas           : 1 Buah

  1. Kependudukan

–         Jumlah kepala keluarga    :   1.389 KK

–         Penduduk menurut jenis kelamin

  1. Penduduk laki-laki                : 2.536 orang
  2. Penduduk perempuan            : 2.511 orang

–         Penduduk menurut kewarga negaraan

  1. WNI laki-laki                        : 2.536 orang
  2. WNI perempuan                   : 2.511 orang

–         Penduduk menurut agama

  1. Islam                                     : 5.044 orang
  2. Katholik                                :        3 orang

–         Penduduk menurut usia

0   – 6    tahun                             :   540 orang

7   – 12  tahun                             :   581 orang

13 – 18  tahun                             :   587 orang

19 – 24  tahun                             :   558 orang

25 – 55  tahun                             :   816 orang

56 – 79  tahun                             : 1.833 orang

>      80 tahun                             :   182 orang +

Jumlah                                        : 5.047 orang

–         Angka nikah                                :  60  kejadian

–         Mutasi Penduduk

Pindah                                      :    –

Datang                                     :    –

Lahir                                        :  32 orang

Mati                                         :  32 orang

  1. Penduduk menurut mata pencaharian :

1)      Petani

–      Petani pemilik tanah   : 239 Orang

–      Petani penggarap tanah          : 321 Orang

–      Buruh tani                              :   87 Orang

2)      Pedagang                                    :   29 Orang

3)      Pengangkutan                            :    27 Orang

4)      Buruh Bangunan                       :    84 Orang

5)      Buruh Industri                           : 519 Orang

6)      ABRI                                          :     8 Orang

7)      Pensiunan ABRI/PNS                 :   21 Orang

8)      Peternak  :

–      Sapi biasa                  :   96    orang      153 ekor

–      Ayam                        :     1    orang   1.000 ekor

–      Kambing                   :   87    orang        167 ekor

–      Itik                            :     2    orang       275 ekor

–      Peternak lainnya        :   14    orang 32.000 ekor

  1. Jumlah KK Miskin desa / kelurahan   : 421 KK

–         Jumlah penerimaan BLT              : 421 orang

–         Jumlah penerimaan Raskin                       : 421 orang

–         Jumlah penerimaan ASKESKIN : 612 orang

  1. Penderita cacat :

–         Fisik                                                       : 17 orang

–         Mental                                                    : 12 orang

Data diatas kami ambil dari data kelurahan yang setiap 6 bulan sekali dilaporkan ke Kecamatan maupun Kabupaten yang terangkum dalam data Monografi Desa Canden Tahun 2008, Semester II.

  1. 3. ANALISA DATA SEKUNDER

Dari data yang kami ambil dari Monografi desa tersebut, kiranya diperlukan analisis dan cross-check di lapangan secara langsung agar lebih mudah untuk dipahami. Berikut ini hasil analisa kami terhadap data monografi desa Canden :

  1. Kondisi geografis desa Canden adalah daerah dataran rendah sedikit perbukitan. Hal ini ditandai dengan kondisi tanah yang naik-turun dan tidak rata. Sebagian besar wilayahnya adalah tanah sawah dan ladang, serta sebagian kecil perkebunan. Wilayah desa terbelah oleh jalan besar/jalan kabupaten sepanjang 2 km.
  2. Kondisi jalan yang menghubungkan antar dukuh belum beraspal. Jalan dibangun hanya dengan dicor semen sebagian yaitu bahu kanan dan bahu kiri. Lebar jalan hanya muat 1 mobil, jadi kalau ada mobil yang berlawanan harus bergantian berjalan. Jika musim penghujan ditumbuhi lumut sehingga licin.
  3. Kondisi rumah penduduk yang terbuat dari batu/permanen prosentasenya sangat kecil ± 50,2 %, yang semi permanen ± 8,8 %, yang terbuat dari kayu dan bambu ± 40,9 %. Jarak antar rumah ke rumah yang lain relatif renggang dan sebagian dibatasi tanah pekarangan yang ditanami palawija, sehingga suasana pedesaan sangat terasa sekali.
  4. Kekuatan ekonomi desa Canden, sebagian besar penduduknya adalah petani, yaitu petani pemilik tanah, petani penggarap dan buruh tani. Petani yang paling banyak adalah petani penggarap tanah. Selain sebagai petani, biasanya di rumah nyambi beternak. Warga yang menjadi pegawai, yaitu PNS, ABRI dan pensiunan relatif kecil.
  5. Lembaga pendidikan formal desa Canden yang ada hanya tingkat TK dan SD. Sekolah TK-nya yang dikelola oleh desa bernama TK Pertiwi yang mempunyai siswa sejumlah 55 anak dengan 2 Guru yang dikelola oleh Rodhotul Atfal (RA) dengan murid sebanyak 25 anak.
  6. Dari data monografi desa, anak seusia TK (4-6 tahun) berjumlah 90 anak. Jadi ada 10 anak yang tidak sekolah TK. Muncul pertanyaan, kemana sisanya? Dari informasi yang didapat dari warga, sebagian anak seusia itu memang hanya tinggal di rumah dan belum disekolahkan, sebagian disekolahkan di luar daerah (misalnya TK-IT plus yang ada di Sambi). Sedangkan lembaga pendidikan tingkat SD ada 3, yaitu SD 1, 2 dan 3 Canden serta MI Ma’arif Canden. Siswa SD berjumlah 329 anak dengan 28 guru. Siswa MI berjumlah 130 anak dengan 7 guru. Jadi jumlah seluruh siswa SD dan MI sebanyak 459 anak. Dari data monografi desa, jumlah anak usia SD (7-12 tahun) sebanyak 581 anak. Jadi, ada 122 anak yang bersekolah di desa Canden, sebagian yang lain bersekolah di luar Desa Canden.
  7. Dilihat dari segi keagamaan, masyarakat Canden adalah homogen. Secara garis besar, prosentase umat Islam ada 99.9% baik itu pemeluk agama Islam murni, ada yang abangan maupun yang masih menganut kepercayaan, sebagian yang lain 0.01% pemeluk agama Kristen.

  1. A. KAJIAN KEADAAN SECARA PARTISIPATIF

Dalam proses pelaksanaan KKT untuk mengetahui sejauhmana kondisi sebenarnya wilayah Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. digunakan beberapa teknik PRA sebagai berikut :

  1. 1. PETA (Mapping)
Topik : Kondisi Sosial dan Keagamaan Ds. Canden
Teknik PRA yang dipergunakan : PETA (Mapping)
Nama Pemandu (fasilitator) :
Nama Peserta Diskusi : Pak Jamburi (kadus 3), Bu Kisrowiyah ,
Pak H Amir Anshori (carik)
Tanggal & Tempat Pelaksanaan :

Mapping atau pemetaan adalah menggambarkan kondisi wilayah (desa, dusun atau wilayah yang lebih luas) bersama masyarakat. Mapping ini kami lakukan pada minggu pertama di desa Canden. Awalnya kami masih bingung dan tidak tahu arah, dari mana kami memulai proses ini. Selama tiga hari pertama, kegiatan mahasiswa KKT adalah bersosialisasi dengan warga desa. Hari sabtu, tanggal . . . . . . . . 2009, berkoordinasi dengan perangkat desa. Disana kami berdiskusi membicarakan problem-problem masyarakat yang perlu diprioritaskan dan ini menjadi gambaran bagi kami dalam melangkah ataupun menyusun rencana kegiatan. Perangkat desa yang terlibat dalam diskusi ini diantaranya; Pak H Amir Anshori (Carik), Pak Jamburi (Kadus) dan bu Kisrowiyah.

Di Balai Desa dan rumah pak H Amir Anshori tersebut, kami berusaha memanfaatkan potensi yang ada, diantaranya; Monografi Desa terbaru dan Peta Desa. Dengan monografi dan peta ini, kami mengetahui sejak awal gambaran kondisi wilayah desa Canden secara umum. Hal-hal yang kurang jelas kami tanyakan pada bayan atau kadus. Dari koordinasi tersebut, pak kadus menyatakan siap membantu dengan senang hati. Mereka menjelaskan mengenai letak masjid, musholla, sawah, pekarangan, rumah penduduk, rumah guru ngaji, sekolah, sumber air, bendungan dan lain-lain. Disitu kami juga minta penjelasan deskripsi tentang kehidupan agama, budaya, mata pencaharian dan adat istiadat masyarakat yang ada disana.

Diskusi terus berkembang, pembicaraan menyinggung mengenai kelembagaan dan organisasi yang menjadi wadah kegiatan warga, seperti; TPA, Yasinan, Karang taruna, Kelompok Tani, Posyandu dan PKK. Hal inilah yang menjadi informasi awal. Mereka juga menyarankan kepada kami untuk mengcross-check ulang dengan warga, agar mendapatkan data yang lebih valid.

Dari warga yang lain menambahkan, meskipun kesadaran warga akan pendidikan tinggi, namun setelah dicermati, orientasi pendidikannya diarahkan ke pendidikan umum, sangat minim yang diarahkan ke pendidikan agama. Analisis ke depan kami mengkhawatirkan kondisi mentalitas keagamaan generasi muda semakin menurun. Inilah yang menjadi keprihatinan kami.

Dari hasil pemetaan kami memperoleh informasi awal diantaranya sebagai berikut :

  1. Masyarakat Desa Canden adalah masyarakat yang heterogen.
  2. Ada sebagian penduduk yang pekerjaannya sebagai buruh tani.
  3. Sebagian besar penduduknya adalah petani.
  4. Banyak pemuda yang merantau
  5. Kegiatan dakwah yang rutin adalah yasinan pengajian lapanan.
  6. Kegiatan sampingan warga adalah ternak
  7. Organisasi remaja sedesa Canden kurang aktif

Dari hasil pemetaan, ditemukan beberapa masalah, yaitu :

  1. Banyak pemuda yang merantau keluar daerah yang berakibat tenaga kerja berkurang.
  2. TPA belum berjalan baik, bahkan sebagian besar mati, karena kekurangan atau bahkan tidak ada ustadz/ustadzahnya.
  3. Mayarakat khusunya di Dusun II banyak yang sibuk bekerja, sebagian buruh petani.

Dari hasil pemetaan melihat potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut, yaitu :

  1. Semangat pada etos kerja yang tinggi, terbukti bahwa sudah mempunyai pekerjaan, tetapi tetap berusaha mencari pekerjaan sampingan yaitu ternak.
  2. Sikap toleransi antar masyarakat dan antar umat beragama relatif tinggi.

  1. 2. Wawancara Semi Terstruktur / Semi Structured Interviewing (SSI)
Topik : Kondisi Sosial dan Keagamaan Desa Canden
Teknik PRA yang dipergunakan : Wawancara Semi Terstruktur
Nama Pemandu (fasilitator) :
Nama Peserta Diskusi : Warga dan Takmir Masjid
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : Balai Desa dan rumah warga. 04 Mei 2009

Teknik ini adalah wawancara yang menggunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview dilakukan. Sesuai dengan latar belakang kami, yaitu jurusan Tarbiyah maka topik pembicaraan dan pertanyaan seputar pendidikan keagamaan, TPA, Yasinan, Jama’ah Masjid atau tema tentang keagamaan. Tehnik SSI kami gunakan pada minggu ke dua.

Dengan panduan PETA dan hasil pemetaan, kami membagi tugas pada mahasiswa KKT untuk mencari informasi dan data-data ke Dukuh-dukuh dan kunjungan ke lembaga pendidikan yang masuk wilayah kerja

Salah satu kunjungan yang dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut : mengadakan kunjungan ke takmir masjid / pengurus TPA setempat ke 4 dukuh dengan misi yang dibawa adalah mengetahui kondisi keagamaan di wilayah tersebut.

NO Rukun Tetangga PERSONIL INFORMAN INFORMASI
1 RT 1 dan 2 Rokhmad

Rini

Bambang

– Bp. Sastro     Paimin

– Bp. Amir Ansori

– TPA mati selama beberapa periode dan minta diadakan kembali  dengan difasilitasi mahasiswa.

– Kurang kesadaran orang tua

– TPA setiap hari

2 RT 3 dan 4 Anis

Marsudiyono

Khusnul

Nurul

– Bp. Adnan W

– Bp. Hardiman

– Di  RT 3 TPA bergabung ke RT 2 (Winong), TPA setiap hari

– Di RT 4 TPA bergabung ke RT 5 ( Malang Rejo).

– Kepengurusan kurang aktif

3 RT 5 dan 6 Zubaidi

Daryono

Eny

Bp. Ma’ruf

Bp. Sagi Wiyoto

Bp Solikhin

Wanurjati

– Di RT 5 TPA di Masjid Mujahiddin

– Di RT 6 TPA di Masjid Al-Manan

4 RT 7 dan 8 Jaswadi

Yayan

Marwiyah

– Bibit wibowo

– Jumadi

– TPA sudah berjalan tetapi kurang aktif karena banyak ustad merantau

– TPA pada hari Senin, Rabu, Sabtu

– Kurang sarana prasarana

5. RT 9 dan 10 Daryana

Aminah

Rokhimatus

– Pawiro Saimin

– Harso Winarno

– TPA di Masjid Al-Manan Poncol

– Management TPA kurang berjalan

Ket : Nurul membantu kelompok 2 dan Maryanah membantu kelompok 4

Panduan Wawancara Semi Terstruktur :

  1. Bagaimana kondisi TPA di daerah sana?
  2. Siapa saja yang berpengaruh terhadap pelaksanaan dan pengembangan TPA?
  3. Kita perlu bantuan untuk mengkoordinir anak-anak TPA?
  4. Kita buat kesepakatan (waktu dan tempat)?

Informasi dari kunjungan ke dukuh-dukuh dan lembaga pendidikan, pada hari-hari berikutnya kami triangulasi lagi atau dicross-check lagi dengan mencari sumber informasi yang lain. Sesuai dengan buku panduan KKT wawancara dapat kami kelompokkan ke dalam 4 jenis :

  1. Wawancara individual
  2. Wawancara informan kunci
  3. Wawancara kelompok
  4. Wawancara terfokus / Focused Group Discussion (FGD)

Dalam teknik ini tentunya kami membutuhkan waktu yang lama dan pada hari-hari yang berbeda sambil melaksanakan kegiatan. Misalnya pada saat kegiatan TPA dan Yasinan.

  1. 3. TRANSECTOR (Penelusuran Desa)
Topik : Kondisi Sosial Keagamaan
Teknik PRA yang dipergunakan :
  1. TRANSECTOR
Nama Pemandu (fasilitator) :
Nama Peserta Diskusi : Takmir Masjid, Tokoh Masyarakat dan Warga
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : Rumah Warga, 06 Mei 2009

Transektor merupakan pengamatan langsung lingkungan desa, mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati dengan teknik transek diharapkan memperoleh gambaran keadaan sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah perubahan keadaan, dan potensi yang ada.

Untuk teknik pra transec, kami membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra, kegiatan kami intensifkan pada minggu I. Pada minggu ke 1 kami memfokuskan pada topik Sumber Daya Alam, dengan menelusuri ke setiap dukuh dengan informasi awal dari hasil mapping. Agar kegiatan transec efektif kami membagi tugas menjadi V kelompok, tiap kelompok men-transek dua RT.  Hasil transek tiap dukuh kami catat dalam tabel transek.

Pada awalnya kami mencatat keadaan-keadaan alam sesuai dengan apa yang kami lihat. Kemudian kami cross-check dengan warga yang ada didukuh tersebut. Hasil transek kami diskusikan sehingga ada pembenahan, tambahan dan pembetulan dari warga.

Pada minggu ke dua akhir kami mendiskusikan dan menganalisa semua informasi yang kami dapat. Hasil transek dengan topik sumber daya alam, kami hubungkan dengan data-data yang didapat dari teman-teman yang sesuai dengan mapping dan wawancara semi terstruktur. Hasil kesimpulan sementara kami, bahwa hasil transek kurang sesuai dengan tema dan topik yang kita perlukan, kemudian kami mengulang transek dengan topik kehidupan keagamaan. Tim KKT kembali mengunjungi dukuh-dukuh dan warga untuk mencari informasi. Hasil transek kami tulis secara global dengan tema kehidupan keagamaan dalam matrik transek.

Dari semua rangkaian transek yang kami lakukan terdapat beberapa pengklasifikasian yang masih akan menjadi bahan analisa dan prioritas untuk dikembangkan, sehingga KKT nantinya dapat memberi kontribusi positif dalam penerapannya. Adapun hasil transektor sebagai berikut :


Topik TPA Karang taruna Perantau Ekonomi Pengajian yasinan
Masalah –    TPA kurang aktif

–    Kurang tenaga pengajar

–    Belum punya metode mengajar

–    Kurang berkembang

–    Tidak ada kegiatan rutin

–    Banyak pemuda yang merantau

–    Potensi desa tidak termanfaatkan

–    Kurang merata tingkat ekonomi

–    Belum adanya pekerjaan mandiri

–    Adanya fatwa baru, bid’ahnya Yasinan

–    MetodeYasinan yang monoton

–    Keluarga yang belum pernah ada yang meninggal belum berani mengundang yasinan.

Tindakan yang pernah dilaksanakan –    Pemberian/penyediaan alat tulis

–    Regenerasi pengajar

–    Mencari ustadz dari luar daerah.

–    Koordinasi rutin

–    Kegiatan pemuda/I rutin dan terjadwal

–    Mengerjakan lahan pertanian

–    Membuat lapangan pekerjaan

–    Bantuan raskin dari pemerintah

–    Bantuan modal dari pemerintah

–    Bantuan PNPM Mandiri

–    Pemahaman dasar pengajian Yasinan

–    Fariasi metode pelaksanaan pengajian yasinan

–    Variasi Ustadz

Harapan –    Adanya pengajar yang memiliki kemampuan yang baik

–    Adanya pengelolaan/management TPA

–    Karang taruna berkembang & bermanfaat

–    Terdapat kegiatan rutin yang didukung bersama warga

–    Adanya lapangan pekerjaan sesuai kemampuan warga

–    Penyelenggaraan diklat ketrampilan

–    Program raskin yang tepat guna

–    Peningkatan kualitas dalam pertanian

–    Tersedianya pupuk, air, obat

–    Warga mengetahui dasar/dalil-dalil Al-Qur’an

–    Ada Ustadz yang mumpuni

Potensi –    Sarana dan prasarana tersedia

–    Dukungan masyarakat yang besar

–    Motifasi anak-anak

–    Legalitas kelembagaan

–    Kesadaran pemuda dalam berorganisasi

–    Himpunan dana dari warga rantau –    Kepemilikan tanah warga luas

–    Semangat dan kemampuan warga untuk sukses

–    Motivasi/semangat warga yang tinggi
Manfaat –    Wadah anak-anak belajar dasar-dasar agama –    Tempat latihan berorganisasi –    Mengurangi pengangguran dan sumber deviza desa –    Sumber kesejahteraan masyarakat –    Wadah pengembangan dakwah Islam


  1. 4. Time Line
Topik : Perkembangan Keagamaan
Teknik PRA yang dipergunakan : Time Line (Alur Sejarah)
Nama Pemandu (fasilitator) : Tim dari Kelompok VI KKT
Nama Peserta Diskusi : Bp. Sagi wiyoto, Bp. Amir Anshori,
Bp. Pawiro Saimin
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : Rumah H. Amir Anshori, 08 Mei 2009

Tanggal 08 Mei 2009 pada malam hari kami mahasiswa KKT berkumpul dan berdiskusi dirumah Bp. H Amir Anshori membicarakan teknik PRA Time Line, sumber informasi kami yaitu Bp. Sagi Wiyoto dan Pawiro Saimin. Time Line yang kami tulis mengenai kejadian-kejadian penting pembangunan desa Canden, terutama infrastruktur pertanian. Hasil diskusi Time Line adalah sebagai berikut :

No Nama Kepala Desa Kejadian Penting Tahun
1. Bp. Sri Mulyadi
  • Membangun Jembatan Trinen selatan dukuh kembang
  • Pengaspalan poros desa
  • Sertifikat tanah OO
  • Membangun gorong-gorong

Pondol Manafi’ul ulum

1990 – 2000
2. Bp. Widodo
  • Membangun Gedung Olah raga/Gor
  • Membangun jalan cor sembung – gajah wangon 1000 m
  • Penyemiran jalan poros desa
2000 – 2008
3. Bp. H Joko Mulyono
  • Pengecoran jalan gajah wangon- Ladri 700 m.
  • Pengecoran jalan tegalsari 500 m
  • Pengecoran jalan malang rejo 100 m
  • Rehap balai desa biaya 57 juta
2008 – 20013

Tanggal 8 Mei 2009 pada malam hari kami mengadakan evaluasi untuk membicarakan hubungan antara beberapa teknik PRA dengan teknik PRA yang lain. Dari hasil diskusi dan analisa disimpulkan bahwa pembuatan Time Line tidak sesuai dengan tema yang akan kita angkat. Tanggal 9 Mei 2009, kami menggali data ulang dari teman-teman dan mencari informasi Time Line lewat Field note yang ditulis dan menyesuaikannya dengan tema keagamaan. Maka hasilnya adalah sebagai berikut :

No Tokoh Agama Kejadian Penting Tahun
1 – H Ahmad Ihman/poncol

– H Alwi / sukowoyo

– H Juwahir/Malang rejo

– H Ilyas Malang rejo

– H Husain /Kiringan

– H A Dimyati/Kembang

– M Sirojan/Sukowoyo

– Abu Sairi/Kiringan

– M Ngalimun/Malang rejo

– A Muntholib/Kiringan

– H Ma’ruf/Gajah wangon

– H Bajuri/Kiringan

Berdirinya Masjid kiringan 1942
Berdirinya Masjid Pncol 1945
Berdirinya Masjid Suka Waya 1945
Berdirinya Masjid Malang Rejo 1952
Berdirinya Masjid Gajah Wangon 1974
Berdirinya Masjid Sembung 1975
Berdirinya Masjid Gunung Terbang 1986
Berdirinya Masjid Winong 1994
Berdirinya Masjid Canden 1998
Berdirinya TPA-TPA Metode Iqro’ 1986
Pondok Manafi’ul Ulum 2000
2 Bp. Widodo H Bajuri (Tokoh Agama) wafat 2005
3 Bp. H Joko Mulyono

–         H. Amir Anshori

–         Sagi wiyoto

–         H Amin Halimi

–         PHBI

–         MUI Desa

2009

Dari data informasi Time Line ada informasi penting antara lain :

  1. Tokoh ulama yang sangat berpengaruh, sehingga pengaruh agama Islam di dukuh Malang rejo tersebut sangat kuat sampai sekarang. Bahkan warga menyebut dengan istilah “Rohnya” dusun II.
  2. Kegiatan keagamaan di RT X bisa dikatakan nihil.
  3. Ada kebiasaan wiwit bagi petani yang mulai pekerjaan di sawah baik menanam padi atau memetik hasilnya.

  1. 5. Kalender Musim
Topik : Aktifitas Sosial, Ekonomi dan Keagamaan
Teknik PRA yang dipergunakan :
  1. KALENDER MUSIM
Nama Pemandu (fasilitator) :
Nama Peserta Diskusi : Warga Dusun II dan H Amir Anshori
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : Rumah warga, 10 Mei 2009

Kalender musim adalah suatu teknik PRA yang digunakan untuk mengetahui kegiatan utama masyarakat, masalah dan kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan dalam bentuk diagram. Kalender musim merupakan informasi penting sebagai dasar pengembangan rencana program. Hasil pembuatan kalender musim sebagai berikut :

Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
Panen
Tanam
PKK
Yasinan
TPA
Pengaji

-an

Karang Taruna
Curah Hujan
Tenaga Kerja

Catatan Proses Pembuatan Kalender Musim

Diskusi kalender musim dilaksanakan di rumah bapak H Amir Anshori. Tim KKT menyediakan bagan yang kosong, Bp. H Amir Anshori dan Ibu memberikan informasi data yang kami perlukan.  Data dari Bapak H Amir Anshori dan istrinya kami cross check-kan dengan warga dengan berkunjung ke sawah.

  1. 6. Diagram Venn
Topik : Pengaruh Lembaga Sosial Keagamaan
Teknik PRA yang dipergunakan :
  1. DIAGRAM VENN
Nama Pemandu (fasilitator) : Tim dari Kelompok VI KKT
Nama Peserta Diskusi : H Amir Anshori, Sagi Wiyoto
Sastro Paimin
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : 12 Mei 2009 di rumah warga

Diagram Venn merupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di Desa dan lingkungannya. Data-data informasi untuk pembuatan Diagram Venn diambil bersamaan saat kami melakukan diskusi pada pembuatan mapping, wawancara semi terstruktur, transektor dan kalender musim. Informasi data yang paling banyak diambil yaitu dari teknik wawancara semi terstruktur.

  • Besar kecil lingkaran menunjukkan          : Manfaat
  • Jauh dekat lingkaran menunjukkan           : Pengaruh

Lembaga masyarakat antara lain :

  1. Tokoh Masyarakat
  2. Perangkat Desa
  3. Jamaah Yasinan
  1. Karang Taruna
  2. TPA
  3. Ustadz TPA
  4. Takmir Masjid
10.  Posyandu

11.  PKK

Dalam pembuatan lingkaran-lingkaran Diagram Venn, kami menggunakan benda-benda yang bentuknya lingkaran yang besarnya seperti yang kita inginkan seperti : tutup gelas, tutup lodong, piring, mangkok, dll. Lingkaran kami cetak dan kami gunting, kami beri keterangan dan kami tempel. Proses penempatan Diagram Venn yang menggambarkan manfaat dan pengaruhnya pada masyarakat tidak sekali jadi, tetapi terjadi hingga empat kali perubahan. Hal ini terjadi karena setiap perubahan, merupakan hasil triangulasi atau setelah dicross-check dengan masyarakat.

Dari Diagram Venn dapat dianalisis bahwa lembaga yasinan sangat berpengaruh dan paling bermanfaat di masyarakat. Hubungan ustadz dan TPA juga saling mempengaruhi. Pada saat didiskusi pembuatan Diagram Venn dengan warga dusun II,

yaitu (bapak H Amir, Sagi Wiyoto). ada informasi mengenai masalah yasinan. Masalah tersebut antara lain ada fatwa baru mengenai yasinan bahwa yasinan itu bid’ah dan dosa, sehingga ada sebagian warga yang awam takut menghadiri yasinan.

  1. 7. TREND AND CHANGE (Kecenderungan dan Perubahan)
Topik : Kondisi Sosial Keagamaan Penduduk
Teknik PRA yang dipergunakan : TREND AND CHANGE
Nama Pemandu (fasilitator) : Tim dari Kelompok VI  KKT
Nama Peserta Diskusi : Remaja Masjid di dukuh Malang Rejo
Tanggal & Tempat Pelaksanaan : 14 Mei 2009, Masjid Mujahiddin

Tanggal 20 Mei 2009 pukul 18.30 WIB tim KKT yang dipimpin oleh Rohmad mengadakan pertemuan dengan remaja masjid Malang Rejo. Remaja masjid Malang Rejo yang hadir cukup banyak, dari sana kami mendapat informasi tentang kecenderungan dan perubahan penduduk khususnya TPA. Mulai tahun 1990 kegiatan TPA remaja masjid sangat aktif, tetapi kemudian kurang aktif. Dari forum diskusi di masjid Mujahiddin ini, kami Tim KKT membuat kesimpulan yang kami gambarkan dalam tabel Trend and Change, sebagai berikut :

Tahun

Tema

1990 1995 2000 2005 2009 Ket
Kepemilikan

Lahan

Dibagi pada anak
Jumlah

Penduduk

Angka kematian & kelahiran cenderung sama
Jumlah

Guru Ngaji

Tidak ada regenerasi ustadz
Jumlah

Santri

Tidak ada regenerasi santri

Informasi penting dari diatas dapat dianalisis bahwa jumlah anak usia sekolah semakin bertambah, tetapi jumlah santri menurun dan jumlah ustadz juga menurun. Kemungkinan ke depan banyak anak-anak atau generasi muda Islam yang tidak dapat membaca Al-Qur’an. Hal ini sangat disayangkan sehingga harus diantisipasi dan ditangani.

20
Jan
10

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!




Januari 2010
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031